Kisah Pemanggul Sedekah tak Dikenal Hingga Menghitam Bahunya
Dalam banyak ayat-Nya, Allah Swt
menyebutkan bolehnya menyiarkan atau menyembunyikan amal shalih. Ajaran
ini dipraktekan dengan baik oleh Rasulullah Saw melalui variasi amal
yang beliau kerjakan. Ada yang sengaja diumumkan atau dilakukan di
tempat umum, tak sedikit pula yang disembunyikan; hanya beliau dan Allah
Swt yang mengetahuinya.
Kedua hal ini memiliki kelebihannya
masing-masing sesuai dengan tabiatnya. Jika amal yang disiarkan
bertujuan memotivasi orang lain, perbuatan baik yang disembunyikan
merupakan sarana efektif untuk melatih keikhlasan seseorang.
Kebiasaan menyembunyikan maupun
mensiarkan amalan ini, banyak kita jumpai pada generasi Rasulullah Saw,
sahabat, tabi’in, pengikut tabi’in dan ulama-ulama setelahnya. Yang
penting untuk dicatat adalah bagaimana mengupayakan ikhlas dalam setiap
amal; baik disembunyikan maupun dipublikasikan.
Cucu ‘Ali bin Thalib ini memiliki nama
yang sama dengan kakeknya. Oleh sang ayah, ia diberi nama ‘Ali bin
Husain. Mengenyam pendidikan karakter dari Sayyidina Husain yang
langsung dididik oleh ‘Ali bin Abi Thalib dan mendpatkan sentuhan lembut
Rasulullah Saw, ‘Ali bin Husain menjadi pribadi yang luar biasa dalam
banya hal.
Mulanya, tidak banyak yang mengetahui
siapa pelakunya. Pasalnya, di setiap malam, ada gandum siap masak yang
diletakkan tepat di depan pintu rumah orang-orang miskin kala itu.
Kejadian ‘aneh’ ini terjadi bertahun-tahun, tanpa seorang pun bisa
mengetahui siapa pelakunya.
Lalu pada suatu ketika, tatkala diumumkan
bahwa ‘Ali bin Husain wafat, keesokan harinya tak ada lagi gandum di
depan pintu rumah fakir miskin. Berhentinya kejadian aneh ini pun
mengundang banyak spekulasi. Apalagi selepas wafatnya ‘Ali bin Husain
itu, keanehan itu tidak pernah terjadi lagi.
Kemudian, bukti yang mengungkap bahwa
orang baik yang meletakkan sedekah tersebut adalah ditemukannya bekas
hitam di pundak ‘Ali bin Husain. Fakta ini disaksikan oleh
sahabat-sahabat yang memandikan sang jenazah cucu Rasulullah Saw itu.
Subanallah, wal hamdulillah. Kisah ini
adalah pukulan telak dan tamparan keras bagi sebagian kita yang hobi
mempublikasikan amal. Apalagi di era massif publikasi melalui media
sosial akhir-akhir ini.
Banyak diantara kita yang langsung update
status sepulang dari masjid, seusainya membaca al-Qur’an, mengunjungi
majlis taklim, lepas Tahajjud atau shalat Dhuha, dan banyak lagi
publikasi lainnya. Padahal tidak penting dan tidak menjadi jaminan bahwa
amalan tersebut diterima oleh Allah Swt.
Semoga Allah Swt anugerahkan keikhlasan kepada kita semua, aamiin.
sumber : http://kisahikmah.com/kisah-pemanggul-sedekah-tak-dikenal-hingga-menghitam-bahunya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar